Kamis, 03 Juli 2014

Ketika rakyat sudah haus akan demokrasi yang ‘sesungguhnya’




Tulisan ini dibuat ketika belajar untuk ujian akhir semester mata kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi he hehe 

Pagi itu (jam 9.31 am tepatnya), sepeti biasa kalau jadwal ujian uas dilaksakan pada siang hari, saya akan membuka lapop saya untuk mengulang pelajaran yang akan diujikan. Ketika penat melanda, saya iseng membuka youtube atau twitter saya (he he he, maklumlah... kan lagi bosen) tak sengaja saya temukan link google #pemilu2014. WOW... dalam benak saya... (agak lebay sih, tapi saya tidak peduli, memang itu perasaan saya). Saya tau google adalah perusahaan dalam bidang IT yang sudah lama berdiri, dan saat ini mendukung sekali uforia pemilu 2014. Dalam benak saya lagi, pemilu kali ini memang sangat berbeda dengan yang sebelumnya.

Dan saya sadar pemilu di indonesia kali ini memeng sangat berbeda dengan pemilu yang sebelumnya. Lebih ramai, lebih meriah, lebih berwarna, lebih banyak kreatifitas, lebih banyak orang yang menyatakan pendapatnya secara terbuka, itu sisi positifnya. Selain itu sisi negatifnya juga ada, banyak kampanye hitam, kampanye negatif, isu sara, isu keluarga, saling berkomentar negatif di sosial media, politik uang, dan sebagainya. Itu semua dilakukan oleh orang-orang kita sendiri, rakyat indonesia sendiri.
Dari semua itu saya juga sadar, rakyat indonesia sudah penat dengan ‘keadaan’ indonesia yang sekarang, dari mulai korupsi, pelanggaran hukum, perekonomian yang amburadul, dan sebagainya, semua ‘borok’ itu mulai terkuak satu persatu dan membuat rakyat geram.

Rakyat menginginkan perubahan melalui pemilu ini, dengan cara apapun mereka lakukan untuk mendukung pilihan mereka, rakyat sudah tidak peduli lagi dengan ancaman yang mereka dapatkan bila mendukung dan mengusung pilihan mereka. Rakyat sudah mulai bergerak dan demokrasi yang sesungguhnya sudah mulai terlihat. Rakyat sudah mulai untuk tidak apatis lagi untuk pemilu kali ini. 

Saya yang kali ini sudah bukan anak SMP atau SMA yang hanya bisa memasang muka mupeng karena ingin mencelupkan jari kelingking saya ke tinta pemilu, saya yang kali ini sudah berumur lebih dari 17 tahun dan bisa memilih langsung pilihan saya untuk Indonesia tahun ini. Saya BANGGA dengan rakyat Indonesia ini. 

RAKYAT INDONESIA sudah BERBEDA kali ini, tidak ada yang bisa mengalahkan rasa haus demokrasi rakyat indonesia saat ini.